Abad Pencerahan: Zaman Pemisah Spiritualitas Dan Sains

Kiri-Kanan: All Seeing Eye, Dewa Janus, Pineal Gland


Hari ini saya merenung, menyadari satu hal. Telepon genggam di tangan saya ini, benarkah menjadi alat untuk mengakses pengetahuan yang serba ada di alam semesta? Apakah benar perkataan para ilmuwan itu bahwa kita sedang mengalami kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa? Manusia bisa pergi ke bulan, akses internet di seluruh penjuru dunia, teknologi di berbagai bidang yang menghubungkan mesin untuk membantu pekerjaan manusia. Benarkah kita sehebat dan begitu maju dalam pengetahuan sehingga kita sedang berada di puncak peradaban? Bagaimana dengan peninggalan jejak nenek moyang kita? Candi, Piramida, Jam Matahari, Batu Ukiran di Pulau Easter atau berbagai peninggalan kisah mitologi yang menyebar melalui cara verbal? Benarkah satu-satunya kemajuan nenek moyang kita hanyalah mengejar berhala demi pengorbanan manusia?

Pernahkah kita berpikir satu kali saja di dalam kehidupan kita, bagaimana kalau ternyata kita semua sedang dibohongi oleh sistem? Sebuah sistem yang digunakan untuk mengontrol manusia demi kepentingan suatu kelompok agar kita melupakan hakikat kita sebagai makhluk di alam semesta ini. Bagaimana kalau ternyata nenek moyang kita bukanlah sekelompok makhluk primitif yang hanya mengejar berhala untuk dipuja? Bagaimana kalau ternyata segala praktek mistik yang katanya untuk ilmu hitam sebenarnya adalah informasi tentang sifat alami kita sebagai manusia? Bagaimana kalau sebenarnya manusia bisa membongkar dan merakit ulang DNA-nya bukan dengan laboratorium melainkan melalui praktek meditasi?

Seperti halnya Dewa Janus, bagaimana jika spiritualitas dan sains ternyata satu buah koin dengan dua wajah?

Spiritualitas dan Sains

Kita pernah berada dalam masa dimana manusia bisa dengan mudah menerjemahkan spiritualitas melalui sains atau sebaliknya mengajarkan sains melalui cara spiritualitas. Bukti sejarah menjelaskan bahwa penemu-penemu sebelum Abad Pencerahan mampu menguasai berbagai bidang misalnya ahli matematika sekaligus filosofi, ahli geometri sekaligus biologi, atau bisa menguasai astronomi dan ilmu ketuhanan atau berbagai bidang keilmuan lainnya yang memang saling berhubungan tak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.

Pasca Abad Pencerahan manusia seakan-akan menjalankan kehidupan dengan gamang. Mengejar selembar pengakuan pendidikan tinggi namun kehilangan esensi dasarnya mencari ilmu. Mengagungkan pendidikan tertinggi tetapi lupa fungsinya untuk membagikan ilmu bagi sesama. Menggunakan ilmu yang dipelajari untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Bahkan lucunya banyak dari kita yang selama bertahun-tahun sibuk dengan tugas akhir dan berusaha mendapatkan nilai tinggi dengan cara apapun termasuk menyontek, tiba-tiba lupa begitu saja dengan perjuangan penuh air mata setelah memperoleh gelar terakhir. Atas nama pengetahuan, manusia mampu menggadaikan kemanusiaan.

Sains telah di-kampanye-kan sebagai tempatnya para pemikir. Sedangkan di sisi lain Spiritualitas mulai dianggap konservatif. Siapapun yang menggunakan pikirannya dianggap tidak perlu menghubungkan koneksi pada ketuhanan. Bahkan tidak sedikit pula yang merasa bahwa kepercayaan pada Tuhan adalah mutlak tak perlu dipertanyakan lagi. Spiritualitas menutup diri dari segala kemungkinan di luar diri. Sedangkan Sains terus mencari dan menggali apapun yang ada di luar diri seperti orang yang terus menggaruk rasa gatal yang tak berkesudahan.

Abad Pencerahan

Masa ini diperkirakan oleh sejarawan Perancis berlangsung pada abad ke-18 yaitu sekitar tahun 1715 saat kematian Louis XIV dan 1789 saat awal Revolusi Perancis. Gerakan filosofis ini datang dari Eropa yang kemudian mendominasi dunia, beralasan bahwa sumber utama otoritas dan legitimasi, dan itu menganjurkan cita-cita seperti kebebasan, kemajuan, toleransi, persaudaraan, pemerintahan konstitusional, dan pemisahan gereja dan negara. Abad Pencerahan ditandai dengan penekanan pada metode ilmiah dan reduksionisme, bersama dengan meningkatnya pertanyaan tentang ortodoksi agama. Ide-ide Pencerahan melemahkan otoritas monarki dan gereja, dan membuka jalan bagi revolusi politik abad ke-18 dan ke-19. Beberapa sejarawan baru-baru ini memperkirakan periode ini dimulai pada 1620-an, dengan lahirnya Revolusi Ilmiah. Namun, varietas gerakan nasional yang berbeda berkembang antara dekade pertama abad ke-18 dan dekade pertama abad ke-19.

Revolusi Ilmiah adalah serangkaian peristiwa yang menandai munculnya ilmu pengetahuan modern selama periode modern awal, ketika perkembangan matematika, fisika, astronomi, biologi (termasuk anatomi manusia) dan kimia mengubah pandangan masyarakat tentang alam. Revolusi Ilmiah terjadi di Eropa menjelang akhir periode Renaissance dan berlanjut hingga akhir abad ke-18, mempengaruhi gerakan sosial intelektual yang dikenal sebagai Pencerahan. Sementara tanggalnya masih diperdebatkan, penerbitan Nicolaus Copernicus 'De revolutionibus orbium coelestium pada tahun 1543 (Tentang Revolusi Lingkungan Surgawi) sering disebut-sebut sebagai awal dari Revolusi Ilmiah.

Secara historis kita melihat bahwa pemasungan terhadap pemikiran ilmiah oleh Gereja kepada para pemikir yang menyebabkan lahirnya gerakan Abad Pencerahan. Namun benarkah demikian? Atau sebenarnya ini merupakan propaganda buatan agar manusia melupakan esensi spiritualnya di dunia fisik? Atau mungkinkah para pemegang otoritas Spiritual sengaja membuat manusia menjauhi esensinya sebagai makhluk Spiritual agar secara sukarela kita memisahkan diri dari Spiritualitas? Sedangkan kita semua tahu, kita bukanlah robot yang hanya berkutat dengan dunia fisik. Kita memerlukan sentuhan emosional dan ketenangan batiniah yang berhubungan dengan spiritualitas kita.

Bagaimana kalau sebenarnya pertengkaran antara Spiritualitas dan Sains hanyalah propaganda untuk memisahkan keduanya agar kita melupakan kemampuan sejati kita agar kita semua bisa dikendalikan oleh suatu kelompok?

Illuminati

Untuk menjawab ini mungkin kita bisa mengamati sejarah lahirnya kelompok Illuminati di Bavaria yang dibuat oleh Adam Weishaupt. Weishaupt menggunakan Freemason sebagai tempat bersembunyi dan merekrut untuk mempromosikan Illuminati. Dia menggunakan rahasia suatu kelompok (Freemason) untuk menyembunyikan kelompok rahasia lain (Illuminati).

Di sisi lain kita semua tahu siapa itu Mayer Amschell Rothschild, lelaki miskin yang mejadi penguasa dunia. Banyak buku-buku atau referensi di internet yang bisa kita baca mengenai latar belakang Rothschild ini. Keluarga Rothschild yang berambisi menjadi penguasa dunia memerlukan banyak perang, konflik, kekacauan, untuk membuat pihak lain membutuhkan dana bantuan mereka. Rothschild selalu bergerak di dua kaki di dalam konflik apapun. Keluarga Rothschild adalah pembisnis sejati yang selalu mencari keuntungan dari segala konflik bahkan jika dimungkinkan mereka akan menciptakan konflik.

Weishaupt membutuhkan dukungan finansial. Dia memiliki 3000 anggota yang dia telah direkrut pada tahun 1784. Dan dari berbagai sumber yang mengatakan bahwa House of Rothschild yang menyediakan dukungan kepada Adam Weishaupt. Lalu apa pentingnya mengetahui kedua pria ini yaitu Mayer Amschel Rothschild mendukung Adam Weishaupt secara finansial? Bagian belakang uang dolar adalah kuncinya. Di mana "mata di segitiga" dan piramida ada tulisan "Novus Ordo Seclorum" atau "tatanan dunia baru", atau siklus baru selama berabad-abad.

Menjauhkan Spiritualitas Dengan Teror Satan

Bukan rahasia lagi jika kita sering diperlihatkan simbol-simbol yang digunakan oleh sekelompok orang ini, yang kemudian bertransformasi menjadi kekuatan Elite Global, dalam berbagai aksi teror atau upacara persembahan mereka. Simbol Ular, Segitiga, Mata Satu, Swastika yang digunakan Nazi, telah berubah makna sebagai simbol Satanic atau pemuja setan. Simbol-simbol ini (mungkin lebih baik jika kita bahas di tulisan khusus) merupakan simbol yang telah lama ada di muka bumi. Lahir bersama dengan peradaban manusia itu sendiri.

Simbol-simbol itu merupakan simbol Spiritualitas kuno atau yang biasa dikenal sebagai Ancient Wisdom atau Ancient Knowledge. Para elite menggunakan simbol ini agar kita kehilangan makna dan esensi yang mampu membuat kita menjauhkan diri dari spiritualitas. Kenapa? Karena semakin kita takut akan simbol-simbol ini maka kita akan semakin menjauhkan diri dari makna asli dari simbol yang bertujuan memberitahukan kita mengenai informasi semesta. Semakin kita menjauh dan kehilangan jati diri, maka semakin mudah bagi mereka untuk memperbudak kita, mengontrol kita.



Referensi:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2920436/
https://www.ime.usp.br/~vwsetzer/science-religion-spirituality.html
https://www.natureasia.com/en/nindia/article/10.1038/nindia.2012.80
https://www.britannica.com/science/Scientific-Revolution
https://courses.lumenlearning.com/boundless-worldhistory/chapter/the-enlightenment/
https://www.history.com/topics/british-history/enlightenment
https://www.britannica.com/event/Enlightenment-European-history
https://courses.lumenlearning.com/boundless-worldhistory/chapter/the-age-of-enlightenment/
https://groups.google.com/g/bit.listserv.history/c/XhidgGcEtVY?pli=1
https://www.nationalgeographic.com/history/history-magazine/article/profile-adam-weishaupt-illuminati-secret-society
https://en.wikipedia.org/wiki/Mayer_Amschel_Rothschild
https://en.wikipedia.org/wiki/Adam_Weishaupt

Komentar

Postingan Populer