Bill Gates, Kebakaran Hutan Di Turki Dan Kuil Dewa Mithras

Bill Gates, Kebakaran Hutan Di Turki Dan Kuil Dewa Mithras


Sejujurnya sambil menulis artikel ini saya deg-degan haha. Serasa main film detektif yang berusaha menyambungkan pecahan puzzle yang berserakan tak beraturan. Apa hubungannya antara Bill Gates, Kebakaran Hutan di Turki dan Kuil Dewa Mithras? Cocoklogi macam apa ini? Haha.

Sayangnya ini bukanlah sebuah ilmu cocoklogi tetapi prinsip intelegen. Saya bukan anggota intelegen tetapi kata intelegen sendiri datang dari bahasa latin yaitu Intelligere yang maknanya adalah kemampuan untuk menghubungkan satu hal dengan lainnya. Jadi maaf-maaf saja kalau kalian bilang tulisan ini cocoklogi. Kalau tulisan ini cocoklogi, maka segala penelitian di dunia ini juga bisa disebut cocoklogi karena memang dasarnya mencocok-cocokan kondisi atau fenomena di depan mata.

Oke lanjut...

Beberapa hari yang lalu setelah berita mengenai Kebakaran Turki ramai di sosial media dan media mainstream menyebut perubahan iklim menjadi penyebab kebakaran tersebut, teman (lebih tepatnya adik kelas) saya ketika saya kuliah di Turki mengabarkan saya mengenai keanehan peristiwa kebakaran tersebut.

Ternyata keanehan ini sudah ramai diperbincangkan oleh banyak netizen Turki. Teman saya ini kemudian mengirimkan beberapa bukti berita di kalangan netizen itu yang sudah saya lampirkan di referensi di bawah.

Beberapa nama seperti Tuncay Uludağ, Hüseyin Hakkı Kahveci, dan Murat Akan membahas hal ini di sosial media mereka. Siapakah mereka? Teman-teman bisa cari sendiri nama-nama tersebut, yang jelas mereka bukan akun bodong atau buzzer yang bergerak kalau di bayar. Nama-nama tersebut cukup dikenal oleh netizen Turki. Jadi sudah pasti postingan analisis mereka tentang hubungan antara kedatangan Bill Gates dan Kebakaran Turki bukan postingan sembarangan.

Kedatangan Bill Gates ke Bodrum, Turki

Seperti yang dijelaskan dalam kanal Youtube Murat Akan, kedatangan Bill Gates pada tanggal 28 Juli 2021 dengan segala kemewahannya, tentu saja mengundang keanehan publik di Turki. Bill Gates salah satu orang terkaya di dunia tentu tidak akan sembarangan ketika memilih lokasi plesiran yang diakuinya hanya untuk liburan. Sekalipun kalau Bill Gates sampai sembarangan memilih tempat liburan, media dan seluruh mata dunia akan bertanya-tanya apa motivasi dari kunjungan singkatnya.

Dan benar saja. Setelah kunjungannya yang menghabiskan dana fantastis, di tanggal yang sama pada 28 Juli provinsi Antalya tepatnya di Manavgat terjadi kebakaran. Bukan hanya di satu tempat tetapi sampai tulisan ini dibuat, setidaknya ada 5 provinsi lainnya yang juga terkena kebakaran yaitu di Adana, Muğla, Isparta, Denizli, dan Aydın. Bagaimana mungkin kebakaran di beberapa lokasi Mediterania dan Aegean ini terjadi berbarengan secara kebetulan? Meskipun banyak di berita media massa disebutkan bahwa penyebab kebakaran akibat perubahan iklim, banyak netizen yang tidak percaya begitu saja.

Hubungannya Dengan Kuil Dewa Mithras

Hüseyin Hakkı Kahveci yang merupakan seorang jurnalis melalui twitternya menuliskan, ia mendapatkan kabar bahwa para petinggi USA dan Israel sedang mengadakan pertemuan rahasia di ruang bawah tanah di Bodrum di hari kedatangan Bill Gates ke Turki. Sejak kuil pra-Kristen di gali pada tahun 2017, ada banyak nama-nama anggota Elite Global yang datang ke Turki untuk melakukan ritual disana. Kebetulan kuil tersebut berlokasi di Diyarbakır, salah satu provinsi di wilayah timur Turki yang dikuasai oleh PKK atau partai oposisi Kurdi yang sering melakukan terorisme di wilayah-wilayah timur dan selatan Turki.

Dengan ditemukannya Kuil Mithras yang berusia 1.800 tahun, diketahui bahwa perwakilan generasi ke-3 dari keluarga Rothschild dan Rockefeller, pejabat dan duta besar PBB mengunjungi Diyarbakır. Bahkan aktor Morgan Freeman sedang bersiap untuk syuting film dokumenter di kuil. Berada di lokasi Çınar, Diyarbakır kuil yang dinamai Zerzevan ini mulai digali dan restorasi pada tahun 2014. Kuil Zerzevan merupakan Kuil Dewa Mithras.

Untuk yang tidak tahu siapa itu Dewa Mithras, ia adalah salah satu nama dewa dari kebudayaan Persia. Bisa dibilang Dewa Mithras kedudukannya setara dengan Dewa Zeus, Dewa Jupiter, Dewa Odin, atau Dewa Osiris, yaitu sebagai raja para dewa. Mithras dilambangkan memiliki mahkota berduri dan merupakan anak dewa yang dibuang oleh orang tuanya. Nasibnya serupa dengan Karna, anak Dewa Surya bersama Dewi Kunti dari mitologi India. Bahkan dalam dokumenter Zeitgeist menyebutkan bahwa kisah-kisah Nabi Musa dan Nabi Isa mengadopsi kisah Dewa Mithras. Begitu kuatnya pengaruh Mithras bagi kebudayaan dan peradaban manusia, patung Lady Liberty sendiri yang merupakan hadiah dari Perancis untuk Amerika Serikat sebenarnya merupakan representasi Dewa Mithras.

Diyarbakır Yıldız dan Polemik Suku Kurdi

Kuil yang selama 50 tahun dicari ini akhirnya ditemukan pada tahun 2017 dan hal ini mengingatkan Hüseyin Hakkı Kahveci mengenai pernyataan kalimat Erdoğan pada tahun 2004 mengenai kisah Diyarbakır Yıldız atau Bintang Diyarbakır. Suku Kurdi sendiri adalah sebuah suku yang tidak memiliki teritori wilayah negara manapun. Meskipun sebagian besar tinggal di timur dan selatan wilayah Turki, penduduk Turki sendiri tidak menerima mereka. Peperangan internal antara orang Turki dan orang Kurdi sudah berlangsung sejak lama dan permusuhan yang sudah mendarah daging ini adalah polemik kedua bangsa.

Nah, yang menarik adalah fakta bahwa pekerjaan proyek Büyük Kurdistan atau Kurdistan Raya telah dipercepat. Wilayah Kurdi ini mencakup sebagian wilayah Turki, Suriah, Irak, dan Iran. Orang Kurdi sendiri meskipun banyak yang beragama Islam Sunni, juga banyak yang beragama Kristen, Yahudi, bahkan Zoroaster atau agama pagan asal Iran yang menyembah Dewa Mithras.

Benarkah Senjata HAARP Digunakan Dalam Kasus Ini?

Jika kalian pernah mendengar berita seputar HAARP, maka kalian akan tahu bahwa banyak orang yang mengamati kegiatan Elite Global menganggap senjata ini sebagai senjata Death Ray atau Death Beam milik Nikola Tesla. Namun, tidak sedikit yang menyebut bahwa proyek HAARP hanyalah pengalihan isu dari proyek lainnya milik Elite Global. Terlepas dari senjata ini HAARP atau bukan, peristiwa kebakaran di Turki bisa terlihat sangat terarah, bukan jenis kebakaran alami yang biasa terjadi saat perubahan iklim.

Postingan netizen di Turki menampilkan terdapat banyak lubang-lubang seperti tembakan laser di tanah-tanah yang terbakar. Selain itu Tuncay Uludağ di twitter pribadinya menyebut bahwa tahun 2019 PG&E melakukan kerjasama dengan Solaren Corp. memiliki proyek memancarkan tenaga surya dari angkasa. PG&E juga mengenalkan Pemantau Kebakaran Hutan menggunakan teknologi satelit. Untuk membuka pintu energi bersih yang mereka berikan dari luar angkasa, mereka perlu menyingkirkan bahan bakar fosil. Oleh karena itu, mereka menghubungkan semua bencana seperti banjir dan kebakaran dengan pemanasan global dan CO2.

Beberapa Kesimpulan...

Kebakaran Sebagai Ritual Pengorbanan

Hufh. Saya tahu mencerna ini semua berat dan menguras energi. Jujur saja selama mengetik dan membaca referensi ini saya juga sambil berpikir terus. Mencari hubungan ritual kuno manusia dengan kebakaran yang terjadi di Turki. Dari peristiwa tersebut saya menarik beberapa benang merah.

Sebelum kita menghakimi Elite Global sebagai penjahat, ada baiknya kita memahami cara berpikir mereka terlebih dahulu. Elite Global adalah penganut Paganisme taat. Segala ritual yang mereka lakukan adalah ritual persembahan kuno yang sudah berlangsung selama ribuan tahun. Apakah ini bisa disimpulkan bahwa Ajaran Kuno atau Ancient Wisdom adalah sesat? Tidak selalu.

Seperti halnya para penganut ajaran agama lain seperti Yahudi, Islam, Kristen, Hindu, Buddha atau lainnya yang secara ekstrim menganggap bahwa ajaran mereka yang paling benar, pastinya akan secara mudah membiarkan pihak lain atau orang-orang di luar kelompoknya menderita akibat perbuatan radikal mereka. Demikian juga para Elite Global yang memegang Ajaran Kuno sebagai pedoman hidup mereka.

Pemahaman mereka akan esensi diri dan semesta, hubungan antara energi dan ilmu pengetahuan lainnya, dimanfaatkan sebagai alat mereka mencapai kekuasaan mutlak. Mereka merahasiakan pengetahuan mereka demi menguasai sebagian besar penduduk dunia yang tidak tahu apa-apa seperti Domba-Domba Yang Hilang. Makanya mereka disebut bergerak secara shadow dan penuh rahasia. Serta konspirasinya dianggap hanya sebuah teori yang sebenarnya semuanya adalah fakta. Bisa saya sebut bahwa para Elite Global ini menyempal atau menodai Ajaran Kuno.

Mengenai ritual pengorbanan yang mungkin sering kita dengar dari para ilmuwan yang meneliti situs arkeologi kuno, ini adalah akibat dari perkembangan mental nenek moyang kita di masa silam. Mereka memahami betul bahwa manusia adalah makhluk energi.

Di masa kuno, manusia menganggap bahwa Tuhan adalah segala sesuatu yang bergerak di dunia materi atau dunia fisik, maka dari itu lahir kepercayaan Animisme yang berasal dari kata Anima atau Animal atau makhluk yang bergerak dianggap sebagai simbol Tuhan di dunia 3 dimensi.

Kepercayaan Animisme menyebabkan banyak upacara pengorbanan hewan atau mungkin manusia sebagai wujud pertukaran energi dengan semesta. Jika mereka ingin mendatangkan hujan misalnya maka mereka akan memberikan darah hewan kepada para dewa. Tujuannya adalah barter energi.

Saya tidak membenarkan tindakan ini karena moralitas manusia saat ini menentang cara-cara upacara pengorbanan semacam ini, hanya saja kita seharusnya memahami alasan mereka melakukan ritual bukan semata-mata untuk ilmu hitam. Mereka melakukan ritual pengorbanan atas nama kebaikan untuk kelompok mereka.

Menanam Benih Semesta Tatanan Dunia Baru Setelah Kekacauan

Ingat film Avenger Endgame saat Thanos duduk di pinggir sawah setelah menghancurkan jagad raya? Ini bukan adegan tak sengaja atau hanya cita-cita Thanos menjadi petani hehe. Para Elite Global atau ditarik lebih jauh lagi, menurut Matias de Stefano, beberapa ras Aliens yang merasa ikut campur dalam peradaban manusia yang kita kenal sebagai Anunnaki dalam sejarah Mesir, merasa kalau diri mereka adalah petani kehidupan. Seperti halnya petani yang membakar ladang atau sawah setelah panen, berguna untuk menyuburkan tanah tersebut. Karena melalui proses pembakaran tersebut beberapa senyawa yang diperlukan untuk tanaman berikutnya bisa membuat mereka tumbuh subur.

Prinsip seperti ini di pegang teguh oleh sekelompok orang yang merasa bertanggung jawab atas kemajuan peradaban manusia. Bagi mereka, segala kekacauan hari ini bisa saja mereka ciptakan demi kelangsungan masa depan. Kalau memang tujuannya mulia agar mempersiapkan masa depan yang lebih baik, tapi kalau ternyata tujuannya hanya demi keuntungan pribadi kelompok mereka? Prinsip dari Ajaran Kuno ini tentu hanyalah nama lain dari bencana kemanusiaan.

Jika Kebakaran Turki disebabkan oleh kedatangan Bill Gates dan para Globalis lainnya ke Kuil Mithras adalah benar, maka artinya kelompok 1% ini ingin memberitahukan kepada kita bahwa tanah subur setelah kebakaran akan segera tiba artinya Tatanan Dunia Baru sudah di depan mata.



Referensi:

https://www.vocabulary.com/dictionary/intelligence
https://twitter.com/TuncayULUDAG_/status/1423051598713049093
https://mobile.twitter.com/hhakkikahveci/status/1422637064512737285
https://twitter.com/haberzamaniii/status/1422444490766364692
https://www.milliyet.com.tr/galeri/son-dakika-dunyayi-yoneten-ailelerin-gozdesi-ozel-izinle-girilebiliyor-diyarbakirda-6555595/3
https://www.youtube.com/watch?v=ZsrAl5T9Pqk
https://www.cnnturk.com/dunya/bill-gatesin-bodrum-tatili-luks-restoranda-odedigi-hesap-dudak-ucuklatti
https://www.haberler.com/yanginlar-ne-zaman-basladi-yanginin-kacinci-gunu-14305264-haberi/
https://twitter.com/haberzamaniii/status/1422444490766364692
https://www.zeitgeistmovie.com/
https://en.wikipedia.org/wiki/Kurdistan
https://en.wikipedia.org/wiki/Mithraism
https://en.wikipedia.org/wiki/Zoroastrianism

Komentar

Unknown mengatakan…
Mantap analisanya

Postingan Populer