Kenalan Dengan Akhenaten Si Pemuja Matahari

Firaun Akhenaten dan Pemujaan Untuk Aten

Banyak yang bilang kalau Teori Bumi Datar itu sudah kuno! Yang terbaru adalah Teori Bumi Bulat! Karena pengetahuan itu harus selalu di update jadi kita harus menggantikan Teori Bumi Datar dengan Teori Bumi Bulat!


Pertanyaannya : kata siapa Teori Bumi Bulat itu baru muncul di era modern? Orang-orang yang punya statement begini jelas buta sejarah. Pythagoras yang dikenal karena berbagai penemuan matematika dan ilmiah, adalah penggagas dari Teori Bumi Bulat. Selain dari India, Pythagoras juga diketahui banyak menyerap informasi dari Mesir, Persia, Fenisia, Kaldea, Yahudi, Kelt dan Iberia. Keyakinan akan Matahari sebagai pusat Tata Surya juga dicetuskan oleh Pythagorarisme atau para pengikut Pythagoras pada abad ke 4SM. Meskipun model Heliosentris yang dikembangkan oleh Aristarchus dari Samos, baru diakui sepenuhnya di era Revolusi Ilmiah saat Copernicus menggantikan model Ptolemy.


Melihat sejarahnya kita bisa simpulkan kalau Teori Bumi Bulat sering dikaitkan dengan Konsep Heliosentris atau Matahari sebagai pusat tata surya bukan baru muncul setelah Revolusi Ilmiah di tahun 1500an melainkan sudah ada sejak ribuan tahun silam. Bahkan jika ditarik mundur lebih jauh lagi, pemujaan terhadap Dewa Matahari sudah dilakukan sejak era Firaun Akhenaten.


Dikenal sebagai Amenhotep IV, ia adalah Firaun dinasti ke 18 Mesir atau dinasti pada periode kerajaan baru. Ia adalah Firaun yang terkenal karena mengubah sistem agama Mesir menjadi monoteistik atau menyembah kepada satu Tuhan yaitu Dewa Aten alias Dewa Matahari.


Aten sendiri merupakan dewa dalam mitologi mesir yang digambarkan berupa piringan matahari. Aten menjadi satu-satunya dewa bagi pemujaan agama Atenisme yang didirikan oleh Amenhotep IV karena anggapan bahwa Dewa Matahari tersebut sebagai pencipta dan pemberi kehidupan. Ia juga menekankan pemujaan Dewa Ra untuk Aten. Kenapa Amenhotep IV begitu memuja matahari sebagai satu-satunya simbol penguasa semesta sehingga ia memunculkan ide bahwa planet-planet berputar mengelilingi Aten atau matahari?


Jika ditarik mundur lebih jauh lagi, pemujaan terhadap matahari sudah di mulai sejak ledakan supervolcano di Danau Toba terjadi 74.000 tahun silam. Wilayah yang kita sebut  sebagai Danau Toba itu merupakan kaldera purba. Gunung Toba meletus sangat dahsyat puluhan ribu tahun lalu dan mengakibatkan musim dingin yang panjang.


Bisa dibayangkan supervolcano ini dahsyat menghancurkan peradaban manusia, melenyapkan peninggalan sejarah, dan menyebabkan debu vulkanik selama puluhan bahkan mungkin ratusan hingga ribuan tahun. Karena kondisi inilah peradaban manusia bergantung pada api sebagai sumber dari keberlangsungan kehidupan manusia. Karena pemujaan manusia terhadap api kemudian muncullah konsep pemujaan terhadap matahari atau sumber utama api dalam jumlah besar. Setelah melewati masa-masa sengsara akibat letusan ini, debu vulkanik berkurang dan matahari kembali tampak bersinar. Kemunculan matahari setelah debu vulkanik yang menutup langit menyebabkan lahirlah ide matahari sebagai juru selamat untuk peradaban manusia. Enggak heran setelah masa-masa suram itu muncul konsep pemujaan pada Dewa Matahari.


-Pikiranologi-

Komentar

Postingan Populer