Teori Evolusi dan Peradaban Manusia

Teori Evolusi dan Peradaban Manusia

Banyak orang bertanya-tanya tentang Atlantis, Bimini Road, Peradaban Agartha di Perut Bumi, Kaitan Piramida Mesir dan Gobekli Tepe di Turki terhadap Astronomi, Gunungpadang ternyata lebih tua dari Piramida Mesir, atau pertanyaan mengenai peradaban maju Mohenjo-Daro dan Harappa dan banyak lagi yang seakan tidak sejalan dengan Sains Modern tetapi tampak nyata dan memiliki misteri. Namun, benarkah semua itu misteri?


Jika disandingkan dengan sains modern tentu penemuan arkeologi tersebut tampak di luar nalar. Pertanyaannya, benarkah diluar nalar? Atau ini sebenarnya ketidakmampuan kita membedakan Teori dan Fenomena? Fenomena adalah suatu kejadian yang terjadi di tengah masyarakat yang penjelasannya bisa terpecahkan melalui sebuah Teori. Teori bukanlah fakta dari sebuah fenomena melainkan hanya cara agar kita bisa memahami sebuah Fenomena. Artinya sebuah Teori bisa dianggap usang atau tidak berlaku apabila tidak sesuai dengan Fenomena yang terjadi. Tetapi sebuah Fenomena tentunya tidak bisa diganti begitu saja mengikuti hasrat pemilik Teori. Namun, di era saat ini yang terjadi justru kebalikannya. Demi mempertahankan sebuah Teori, banyak orang rela menyembunyikan Fenomena.


Misalnya saja mengenai Teori Evolusi Charles Darwin. Siapa disini yang percaya kita berasal dari Kera? Kalau memang kita berasal dari Kera lantas siapa yang membuat berbagai peradaban maju di masa silam? Bahkan nih ilmu pengetahuan dari peradaban ratusan tahun saja kita sudah tidak mampu menguasai. Contoh : kita kehilangan informasi soal kemajuan Bangsa Tartaria dengan segala arsitekturnya dan teknologinya atau contoh lainnya kita tidak mampu memahami bagaimana proses pembuatan Candi. Kita memaksakan pemahaman kita dalam membuat arsitektur bangunan modern saat ini ke dalam Teori bagaimana Candi dibuat. Kita anggap Teori kita itu benar sampai kita menolak Fenomena kalau faktanya sampai detik ini saja kita tidak mampu membangun Candi menggunakan Teori yang kita asumsikan benar. Paham maksudnya?


Seperti halnya ketika Darwin berteori bahwa Manusia itu berasal dari Kera. Untuk melegitimasi bahwa manusia benar-benar berasal dari kera dan nenek moyang kita adalah sekumpulan orang primitif yang tidak berbudaya, kita membangun kisah mengenai Alien dan bagaimana proses manusia dibentuk oleh laboratorium makhluk yang lebih advance dari kita. Banyak orang berspekulasi dan menghubungkan bahwa Annunaki sebenarnya adalah raksasa hasil perkawinan ras Manusia dan ras Malaikat. Dan menurut Teori Alien tersebut Manusia dulunya kera yang tidak berdaya dan pasrah pada nasibnya di uji coba oleh makhluk-makhluk dari berbagai rasi bintang.


Seolah-olah Teori Alien tentang keterlibatan Makhluk dari dimensi yang lebih tinggi di dalam proses terbentuknya Kera menjadi Manusia dianggap sebuah Teori lanjutan demi mendukung Teori Evolusi milik Charles Darwin. Bagaimana kalau ternyata Teori Charles Darwin-lah yang justru ngaco dan semua peradaban canggih di masa lalu sebenarnya dikerjakan oleh nenek moyang manusia sendiri tanpa campur tangan makhluk dimensi lain?


Teori Charles Darwin menyebutkan manusia modern saat ini dianggap paling advance dibanding manusia di masa silam yang sangat primitif dan berasal dari Kera. Charles Darwin tentu tidak mampu menjelaskan isi dari text Prisma Weld-Blundell yang kini berada di Museum Ashmolean, Oxford. Text tersebut ditulis jauh sebelum bangsa Yunani lahir, pemerintahan Raja Sulaiman terbentuk, dan bahkan jauh sebelum Banjir Nuh terjadi. Tulisan cuneiform itu menjelaskan mengenai daftar lengkap Raja-Raja Sumeria dan dinasti dari beberapa kota Mesopotamia. Beberapa diantaranya seperti Raja Alulim yang memerintah 28.800 tahun dan Raja Alalgar yang berkuasa 36.000 tahun! Bagaimana bisa?!


Tentu saja jika kita menuntut Teori Charles Darwin menjelaskan ini semua hanya akan meninggalkan perdebatan tidak berujung. Lain halnya jika kita melihat dari perspektif diluar lingkaran Sains Modern yaitu dalam catatan Buddha. Di dalam Aganna Sutta dijelaskan bahwa makhluk-makhluk berasal dari cahaya yang kemudian berevolusi menjadi manusia padat seperti sekarang.


Makhluk-makhluk berevolusi bergantung pada karakteristik berdasarkan kualitas moralitas serta perkembangan batinnya. Hal ini juga di dukung dengan penjelasan lebih rinci tentang awal mula terbentuknya sistem kasta, sistem pemerintahan, peradaban manusia yang tercatat dalam Cakkavatti Sihanada Sutta. Buddha menyebutkan siklus dari Zaman Emas yang secara perlahan-lahan turun ke Zaman Besi. Yang setelah penurunan siklus itu akan mengalami interval perang dan fase kritis yang sering dikaitkan dengan Kiamat atau Akhir Zaman sebelum kembali meningkat secara perlahan-lahan menuju Zaman Emas. Siklus yang dijelaskan Buddha bisa dianalogikan secara visual seperti halnya Gelombang Transversal.


Buddha menyebutkan bahwa usia manusia mengalami degradasi atau penurunan secara bertahap akibat dari kualitas kolektif moralitas manusia. Di Zaman Emas, usia rata-rata manusia bisa mencapai 100.000 tahun sedangkan di Zaman Besi pada fase kritis usia rata-rata manusia adalah 10 tahun. Hal ini juga didukung oleh Ajaran kuno lainnya yaitu Ajaran Atman atau Veda yang menjelaskan perihal 4 Yuga atau 4 periode zaman. Dengan segala teknologi yang kita punya, kita anggap sebagai kemajuan peradaban. Padahal justru saat ini kita mengalami kemunduran yang sangat parah jika dibandingkan di masa silam.


Belum lagi perihal UFO. Di dalam text Buddha dan Veda, piring terbang semacam UFO adalah pemandangan biasa yang bisa kita lihat. Namanya Vimana. Itu merupakan kendaraan sekaligus Istana bagi makhluk yang lebih maju dari kita. Manusia menyebut mereka Dewa. Akar kata Dewa adalah Dev atau Dyew yang artinya makhluk bercahaya. Di suatu masa di Zaman Emas, manusia dan makhluk-makhluk lain yang saat ini kita sebut Gaib hidup berdampingan. Dan itu semua dijelaskan secara rinci di dalam text Buddha dan Veda. Yang pembuktiannya hanya melalui Pengetahuan Batin atau Abinna.


Jika tukang mikir masih bingung dan kurang jelas atau mungkin kalian masih shock mendengar ini semua, silahkan baca tulisan Pikiranologi mengenai Teori Evolusi Modern, UFO dan Alien. Semoga tercerahkan.


-Pikiranologi-

Komentar

Postingan Populer