Rupes Nigra : Gunung Hitam Yang Disembunyikan?
Peta Rupes Nigra oleh Gerardus Mercator |
Lupain Terra Infinita, lupain kosmologi Buddha dan Veda, Tukang Mikir mari merapat kita bahas Rupes Nigra!
Kalau Tukang Mikir melihat peta-peta sebelum tahun 1600-an, ada banyak deskripsi mengenai Gunung Hitam ini.
Rupes Nigra yang di dalam bahasa Latin diartikan menjadi Batu Hitam merupakan sebuah Gunung yang dikenali dari catatan perjalanan kuno sebagai pusat dari magnet Bumi. Seorang ahli kartografi bernama Gerardus Mercator mencoba menggambarkan deskripsi Rupes Nigra berdasarkan tulisan perjalanan berjudul Inventio Fortunata. Menurut dugaan Mercator, Rupes Nigra berlokasi di sekitar Kutub Utara.
Hal ini berdasarkan pada fakta bahwa semua jarum kompas sebenarnya menunju ke lokasi ini. Namun demikian Mercator sendiri tidak begitu yakin kalau Rupes Nigra benar-benar berlokasi di Kutub Utara. Ia menduga kalau mungkin saja yang dimaksud Utara sebenarnya dikarenakan semua jarum kompas mengarah ke Batu Hitam tersebut. Bukan berarti harus terletak di Kutub Utara.
Mercator membuat peta Rupes Nigra berdasarkan pada buku yang hilang yaitu Inventio Fortunata atau yang diterjemahkan sebagai Penemuan yang Beruntung atau Membuat Keberuntungan yang diperkirakan berasal dari abad ke-14. Buku itu berisi deskripsi Kutub Utara sebagai pulau Magnet atau Rupes Nigra yang dikelilingi oleh pusaran air raksasa dan 4 benua.
Buku tersebut dikatakan sebagai sebuah catatan yang ditulis oleh seorang Biarawan Fransiskan (Minorit) abad ke-14 dari Oxford yang melakukan perjalanan ke wilayah Atlantik Utara pada awal tahun 1360-an untuk melakukan bisnis atas nama Raja Inggris Edward III. Biarawan tersebut menggambarkan apa yang dia temukan pada perjalanan pertamanya ke pulau-pulau di luar 54 derajat utara dalam sebuah buku, Inventio Fortunata, yang kemudian dipersembahkan kepada Raja Edward III.
Yang menjadi pertanyaan adalah saat penjelajah Atlantik mencari informasi pada tahun 1490-an, Inventio Fortunata telah hilang, dan hanya diketahui melalui ringkasan dalam teks kedua, Itinerarium , yang ditulis oleh seorang pengelana Brabantian bernama Jacobus Cnoyen (juga dikenal sebagai James Cnoyen atau Jakob van Knoyen).
Dan yang lebih anehnya lagi, pada akhir abad ke-16, bahkan teks Cnoyen pun hilang, jadi sebagian besar yang kita ketahui tentang isi Inventio Fortunata, berdasarkan surat dari Flemish milik Kartografer Gerardus Mercator kepada Astronom Inggris yaitu John Dee pada 20 April 1577 yang sekarang tersimpan di Perpustakaan Inggris.
Ini ada apa? Apakah kebenaran mengenai Rupes Nigra benar-benar disembunyikan? Apakah sejarah manusia akan berubah arah jika semua orang mengetahui kebenaran mengenai Rupes Nigra? Kenapa catatan sepenting itu bisa lenyap begitu saja kalau bukan memang sengaja dihilangkan?
Jika memang buku Inventio Fortunata benar-benar menjelaskan deskripsi Gunung Hitam yang merupakan pusat magnet semesta maka mungkinkah ini adalah Gunung yang sama dijelaskan oleh Buddha Gotama sebagai Gunung Sineru dan juga menjadi catatan Veda mengenai Gunung Meru? Kalau memang benar Gunung Meru atau Gunung Sineru sebagai pusat semesta dan semua kompas mengarah ke Gunung Batu Hitam tersebut, mungkinkah ini yang mendasari sekelompok orang mengeksklusifkan diri menjadi kelompok 1% membangun kerajaan bisnis atas nama Perusahaan bernama Blackrock?
Kalau semua dugaan ini benar maka itu artinya ilmu pengetahuan kita sengaja dibuat berantakan semenjak Revolusi Ilmiah yang dimulai sekitar abad ke-14 di masa waktu yang sama ketika Rupes Nigra ini ditemukan dan ditulis pada abad ke-14 juga. Artinya kehancuran pada ilmu pengetahuan memang telah disengaja bagian dari proyek mereka yang ingin berkuasa atas peradaban manusia.
-Pikiranologi-
Komentar